Been a while since my last post. During those months, I’ve moved, lost my dad through stroke, got a new job, and many countless ups and down.
So, how are you guys?
How’s pandemic effecting you or your routine?
Been a while since my last post. During those months, I’ve moved, lost my dad through stroke, got a new job, and many countless ups and down.
So, how are you guys?
How’s pandemic effecting you or your routine?
Terlalu lama hiatus dari rumah ini ternyata gak menyenangkan ya? Jadi banyak ‘nyampah’ di tempat lain. Apalagi setelah ketemu Mba Psikolog waktu tes STIFIN dan diarahkan untuk ga curhat ke orang lain dulu kalau ada hal yang bikin emosi. Why? Karena, sebagai anak Thinking Introvert yang mudah tersulut kalau curhat sama orang yang salah, nanti beban otakku akan bertambah. Kami para Ti memang ndak baperan, ndak peka tapi over-thinking. Alhasih setiap kejadian akan dipikir. Sebelum ketemu STIFIN, aku pikir yang memang akunya aja yang lebay. Ternyata setelah test, it’s part of my DNA. Kapan-kapan aku bahas soal tes STIFIN ini ya.
Sekarang mau cerita tentang Life List yang bisa aku coret. Yaitu menerbitkan buku. Mungkin buat sebagian orang, buku ini biasa saja karena toh ini buku antologi yang berarti bukan sepenuhnya karyaku. Buku ini kumpulan tulisan dari beberapa orang yang bahkan tidak aku aku kenal sebelumnya. Tapi untukku, buku ini sesuatu yang luar biasa.
Luar biasa karena ini hasil dari aku belajar mengenali perasaanku, dan membiarkannya muncul ke permukaan. Buku ini tentang perasaanku kepada lelaki yang menjadi segala yang pertama bagiku. Cinta pertama, senyum pertama, tangis pertama, juga patah hati pertama. Buku ini tentang rasa kepada Papa. Lelaki yang sudah lama tidak kujumpai. Beliau masih hidup dan aku bersyukur untuk itu. Sangat. Sayangnya ada bagian dari kisah kami yang terlalu rumit dan terlalu kusut untuk diurai. Maka ketika dengan kesadaran penuh, memutuskan mencari tahu sentang perasaanku, aku bersiap untuk segala kemungkinan dan masukan. Termasuk mencari bantuan profesional dan mendengarkan semua saran dan masukan. Pun ketika menemukan komunitas INI KREATIF disalah satu sosial media, kemudian mendapati bahwa salah satu tema yang diangkat adalah tmemutuskan untuk ambil bagian dengan komunitas INI KREATIF, harapanku tidak muluk-muluk. Hanya ingin bisa memeluk semua luka hatiku sebelum kemudian melanjutkan perjalananku.
Sungguh ketika menulis ini, gak ada ekspektasi apapun. Aku ingat kala itu, Mba Ratna selaku mentor memberi satu contoh tulisan, kemudian memberi waktu tujuh hari untuk kami menyetorkan tulisan yang bertemakan ‘AYAH’ dan aku menyerahkan si tulisan ini dihari terakhir. Terasa seperti kuliah ya, mengerjakan tugas didetik-detik terakhir. Agak berat menuliskan kisah ini. Antara ingin jujur sebagai bagian dari self-healing sama takut ‘telanjang’ karena merupakan pengalaman hidup. Menceritakannya berarti membuka lapisan diri dan mengijinkan orang lain untuk melihatnya. Tidak sekedar melihat, tetapi juga membuka peluang bagi orang lain untuk menilai atau mungkin menghakimi.
Menjadi lebih berat ketika mendapat berita bahwa tulisanku lolos kurasi tanpa revisi. Itu berarti, tulisan ini akan menjadi salah satu tulisan yang masuk ke dalam buku. Bangga karena tidak menyangka, senang karena ternyata ‘eh aku bisa nulis nih’ bercampur dengan ragu, karena jika membiarkan orang (teman-temanku) tau tentang buku ini, ada kemungkinan mereka ingin membeli (ish pede ya) dan pada akhirnya ada kisahku yang selama ini tidak mereka tahu, terkuak. Dilema ya?!
Salah satu sahabatku bilang, ‘Jangan merasa ini aib. Pengalaman ini yang menjadikan lo sekuat sekarang. Biarkan orang lain belajar dari lo dan mungkin bisa menghindari kesalahan yang pernah lo buat.’ Untungnya, penerbitan buku ini self-publish jadi tidak bisa didapat di toko buku. Kebanyakan yang memesan ya teman baikku yang memang tau sebagian kecil perjalananku. Aku anggap ini sebagai bentuk dukungan mereka kepadaku. Tapi tetap saja mereka kaget dengan kenyataannya. Ada yang mengirimkan pesan tengah malam, cuma untuk bilang kalau dia menangis sampai dadanya sesak setelah membaca ceritaku. Maaf ya.
Buku ini, menutup 2019-ku dengan luar biasa. Perjalanan self-healing ini baru dimulai dan akan tetap berproses sampai aku bisa menjadi sebaik-baiknya aku sebagai manusia.
Love,
Dear Friends,
It’s been quite a long time since my last post and now I’m here, asking for help.
Can any one recommend me on children book with gender issue in it? I need it for my assignment.
Thank You ^^
Long time no see. Hopefully this February of 2019 will be a new start for amazing journey.
Well you know, since January was just a free trial. ~Queenie, the Drama Queen Cat.
Dear You,
It’s been been quite a journey so far.
You’ve been through so many ups and down. Bitter and sweet yet never sour.
Today,
Allow me to pray just for you.
I pray that you’ll smile more often. I pray that you trust yourself. Enough to make decisions with clear mind and objectivity. I pray for your heart. May it never turn to stone. I pray for your existence. May you never hurt and belittle other. I pray for your soul. May you alway have the ability to see the kindness in others. I pray for your inner child. May she knows that she always be loved. No matter what.
Dear You,
The girl in the mirror. May you always have your faith in Allaah. Now and forever.
With Love,
Me. Your reflection in the mirror.
My Reading, My Books, My Virtual Library
Ketika hati gundah menulis menjadi obatnya
Keep me from living for "What's next?" and start living for "What's now"
Life is the coffee, while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life.
Berbagi cerita-cerita kehidupan
Menjadi pembelajar sepanjang hayat
Listen to your inner self..it has all the answers..
One panda's adventures in knitting (and other crafty pursuits)
Let the Words Changes Your World
This site is dedicated to the living memory of John Helstowski, who left for a heavenly abode on Tuesday, 19th April, 2016.
Adventures of a Mid-Century Girl
Kids - I`m like the old woman who lived in a shoe - Crumbs, my house is full of them - Crackers, Im slowly going
a beginning, a middle, and an end…but not necessarily in that order
A dose of fetish. Good friends. An incomparable muse.
Moving forward carrying grief